September 2023

Peran Pembaca Pruf dalam Menyempurnakan Teks Sasaran

Anis Zulfi Amalia

Penerjemah Purna Waktu

JLTC (0145)

Penerjemahan adalah sebuah kegiatan yang mampu menjembatani ide dan informasi, serta memungkinkan komunikasi dalam berbagai budaya dan bahasa yang berbeda. Keakuratan dan keefektifan sebuah penerjemahan sangat dipengaruhi oleh proses pemolesan akhir. Di sinilah pembaca pruf (proofreader) mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyempurnakanS, yaitu memastikan ketepatan linguistik, sensitivitas budaya, dan keterbacaan yang lancar.

Dengan bantuan pembaca pruf, teks terjemahan akan terhindar dari kesalahan penerjemahan serta mampu meningkatkan daya tarik pembaca terhadap teks terjemahan. Apa saja peran pembaca pruf?

Mempertahankan Integritas Linguistik
Keakuratan terjemahan merupakan aspek yang sangat penting dalam terjemahan. Terjemahan yang tidak akurat dapat menyebabkan hilangnya makna penting bagi pembaca. Pembaca pruf memastikan tidak adanya kesalahan tata bahasa, ketidakkonsistenan sintaksis, dan pilihan kata yang mungkin kurang sesuai dengan makna aslinya.

Tak hanya itu, pembaca pruf juga menyesuaikan bahasa yang digunakan dalam teks terjemahan sesuai dengan perkembangan bahasa masa kini. Dengan tetap mempertahankan integritas linguistik, hasil akhir dari teks terjemahan menjadi lebih terjamin dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi.

Memahami Nuansa dan Konteks
Bahasa penuh dengan nuansa, idiom, dan unsur budaya tertentu yang mungkin tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa target. Pembaca pruf akan mengamati dan mempelajari secara mendalam nuansa dan konteks yang dimaksud dalam bahasa sumber sehingga teks terjemahan terhindar dari adanya perbedaan persepsi dan makna antara teks sumber dan teks sasaran.

Tugas pembaca pruf disini adalah memastikan dengan cermat bahwa teks sasaran benar-benar menyampaikan makna yang dimaksud dalam teks sumber dengan mempertimbangkan seluk beluk linguistik serta perbedaan budaya yang ada. Dengan demikian, teks sasaran akan menjadi lebih jelas dan terstruktur dengan baik.

Konsistensi dalam Teks Sasaran
Struktur kalimat serta konsistensi dalam penggunaan istilah, frasa, dan kosakata khusus pada teks sasaran harus menjadi prioritas penting bagi seorang pembaca pruf. Tanggung jawab pembaca pruf ialah memastikan keandalan bahasa yang digunakan, keterbacaan yang lancar, dan mencegah kebingungan bagi pembaca.

Mempertahankan konsistensi dalam teks sasaran adalah kunci untuk menghasilkan teks sasaran yang memiliki makna utuh dan mudah dimengerti dalam bahasa target. Terjemahan yang konsisten dan akurat adalah cerminan profesionalisme, dan dapat membantu menjaga reputasi perusahaan maupun individu yang menerjemahkan.

Sensitivitas dan Kesesuaian Budaya
Sensivitas dan kesesuaian budaya memiliki peran penting dalam proses penerjemahan. Sebab, bahasa dalam teks sumber sering kali menggunakan mencakup unsur budaya tertentu. Bilamana teks sasaran tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lain, pembaca pruf akan menilai apakah teks sasaran sudah sejalan dengan norma budaya, nilai-nilai, dan kepekaan target audiens.

Dengan menyadari perbedaan budaya tersebut akan menjembatani keberhasilan komunikasi dalam teks sasaran serta mencegah pilihan bahasa yang menyinggung atau membingungkan yang timbul akibat perbedaan budaya antara bahasa sumber dan bahasa target.

Mematuhi Gaya Terjemahan yang digunakan 
Dalam menerjemahkan sebuah teks, penggunaan gaya terjemahan tertentu kadang diperlukan berdasarkan jenis teks sasaran atau standar industri tertentu seperti terjemahan hukum, medis, teknis, akademis, atau kreatif. Pembaca pruf harus memahami gaya terjemahan yang digunakan untuk memastikan bahwa terjemahan tersebut selaras dengan gaya yang sesuai, menjaga nada profesional, dan tidak mengubah esensi dari teks sasaran itu sendiri.

Selain itu, pembaca pruf harus mengacu pada panduan gaya terjemahan agar teks sasaran dapat terbaca dengan jelas dan tidak mengurangi kesan profesioanal, serta menjaga kepercayaan, dan reputasi dari penerjemah.

Kolaborasi dengan Penerjemah
Pembaca pruf biasanya berkolaborasi dengan penerjemah secara intens untuk menghasilkan terjemahan berkualitas tinggi. Pembaca pruf akan melakukan konsultasi awal serta mendiskusikan tentang panduan dan pedoman yang digunakan kepada penerjemah untuk mengetahui konteks, tujuan, dan harapan dari proses penerjemahan tersebut.

Meskipun disini pembaca pruf berhak untuk mengoreksi teks sasaran berdasarkan ketentuan yang sesuai, penting untuk tetap menghormati keahlian penerjemah, dan tetap mempertahankan pesan dan nuansa yang dimaksudkan dalam teks asli.

Mengatasi Pelokalan (Bahasa)
Selain penerjemahan, pelokalan bahasa merupakan proses adaptasi konten dengan preferensi budaya dan bahasa dari satu wilayah tertentu ke negara atau wilayah lain seperti pelokalan aplikasi seluler, konten pemasaran digital, dan pelokalan situs web. Dalam hal ini, tugas pembaca pruf ialah memastikan bahwa teks sasaran terasa alami dan sesuai dengan budaya spesifik pada negara atau daerah tersebut.

Pembaca pruf melakukan penelitian mendalam, pemahaman, dan kepekaan terhadap budaya lokal untuk memastikan bahwa teks sasaran yang dilokalkan merupakan teks yang autentik, penuh hormat, dan menarik bagi target audiens sehingga akan diperoleh kredibilitas konten dan reputasi penerjemah dan klien.

Pada dasarnya, ketelitian, keahlian linguistik, dan komitmen pembaca pruf untuk menjaga keaslian konten asli memainkan peran penting dalam memastikan hasil terjemahan dapat menyampaikan pesan yang dimaksud teks sumber secara efektif dalam berbagai bahasa dan budaya..

Prosedur Penerjemahan Vinay & Darbelnet

Yusuf Arimatea Neno

JLTC (0238)

Jean-Paul Vinay & Jean Darbelnet atau lebih dikenal di dunia penerjemahan sebagai duo ahli bahasa dari Prancis, Vinay & Darbelnet. Mereka berdua menulis buku yang menjadi salah satu buku yang berpengaruh di dunia penerjemahan, Stylistique comparée du français et de l’anglais (1958), biasanya disingkat sebagai SCFA, dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris sebagai Comparative Stylistics of French and English: A Methodology for Translation. Buku ini membahas bagaimana analisis tata bahasa dan gaya bahasa yang berorientasi pada penerjemahan yang kontras dan berorientasi pada dua bahasa yang secara ekstensif  dengan ungkapan, frasa, dan teks. 

Vinay & Darbelnet banyak terinspirasi dari karya-karya awal  Andrei Fedorov seorang ahli penerjemah dari Rusia. Buku itu walaupun berfokus pada bahasa Inggris-Perancis, dapat menginspirasi banyak linguistik seperti Malblanc dan García Yebra. Buku ini juga menjadi salah satu buku yang sangat berpengaruh di dalam dunia penerjemahan khususnya dalam proses penerjemahan.

Vinay & Darbelnet berfokus pada proses penerjemahan yaitu semua proses atau cara yang dilakukan oleh penerjemah untuk menghasilkan teks terjemahan dengan kualitas tinggi. Di dalam proses penerjemahan tercakup berbagai strategi dan prosedur yang sengaja dipilih agar lebih efisien dari segi waktu dan tenaga. Banyak orang mengira bahwa strategi  dan prosedur itu sama dalam proses penerjemahan. Namun, sebenarnya dua istilah itu berbeda. Strategi adalah gambaran keseluruhan bagaimana seseorang akan menerjemahkan suatu teks dari bahasa satu ke bahasa lain, sedangkan prosedur itu lebih cenderung bagaimana secara spesifik seseorang menerjemahkan sebuah teks agar strategi dapat berjalan dengan baik. 

Gambar berikut ini menunjukkan relasi proses penerjemahan dengan strategi penerjemahan dan prosedur penerjemahan.

Vinay & Darbelnet memperkenalkan 2 strategi umum dan 7 prosedur penerjemahan. Dua strategi tersebut adalah direct dan oblique, sementara 7 prosedur penerjemahan adalah sebagai berikut:

Borrowing 
Menerjemah sebuah teks juga dapat meminjam beberapa kata dari bahasa sumber agar dapat mengisi kekosongan semantik sehingga pembaca lebih paham akan keseluruhan konteks. Contohnya sushi, sashimi, ramen, yang dipinjam langsung dari Bahasa Jepang tanpa mengubah apapun.

Calque
Prosedur ini memiliki kesamaan dengan borrowing tetapi lebih ke arah yang lebih spesifik atau spesial. Seperti kata android yang sering dipakai untuk langsung merujuk ke arah gawai yang menggunakan sistem android.

Literal translation
Prosedur ini diterapkan ketika penerjemah mengalihbahasakan sebuah teks secara literal. Cara ini  akan menimbulkan kesalahan terjemahan jika bahasa sumber tidak dalam satu keluarga bahasa dengan bahasa target. Prosedur ini dapat digunakan jika bahasa sumber dan bahasa target memiliki kesamaan budaya

Transposition
Prosedur ini memaksa penerjemah mengubah posisi dari struktur bahasa sumber ke bahasa target contohnya red book menjadi buku merah bukan  merah buku. Prosedur ini sering dilakukan para penerjemah agar teks terjemahan sesuai dengan aturan gramatika bahasa sasaran.

Modulation
Dalam prosedur ini penerjemah mengubah sudut pandang. Contohnya, I saw a dolphin when I swim at the beach, yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai Aku melihat lumba-lumba saat aku berenang di pantai. Arti when secara literal berarti kapan tetapi diterjemahkan menjadi saat karena terasa lebih alami di Bahasa Indonesia. Modulasi biasanya digunakan penerjemah untuk mencapai tingkat kealamiahan yang tinggi dalam teks sasaran.

Jean-Paul Vinay

Équivalence atau idiomatic translation
Prosedur ini digunakan untuk menghasilkan terjemahan yang memiliki arti sama walaupun secara literal sangat berbeda sekali, prosedur biasanya dipakai untuk menerjemah kiasan, peribahasa, pantun dll. Contoh, The twin brother is  like fire and ice  yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Saudara kembar itu seperti minyak dan air. Dalam budaya Indonesia, minyak dan air  digunakan untuk menggambarkan ketidakcocokan yang laten, alih-alih air dan api seperti dalam budaya teks sumber.

Adaptation
Prosedur ini mengubah referensi budaya sumber menjadi referensi budaya sasaran, yang dilakukan karena referensi budaya sumber tidak ada dalam budaya sasaran. Contohnya, Saya suka lemper yang diterjemahkan atau diadaptasi menjadi I like apple pie. Karena di budaya sasaran tidak ada ditemukan lemper, penerjemah memutuskan untuk mengadaptasinya menjadi apple pie, yang sangat populer di budaya sasaran.

Jean Darbelnet

Prosedur penerjemahan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap teks terjemahan yang dihasilkan. Penerjemah harus bisa memilih prosedur yang paling tepat dan yang paling cocok untuk diterapkan saat proses penerjemahan. Tujuan utama dari penerjemahan adalah tetap mempertahankan kesamaan arti dengan teks sumber. Menggunakan prosedur penerjemahan harus juga dibarengi dengan pemahaman teks bahasa sumber dan referensi budaya sumber sehingga dapat menerjemahkan teks yang tetap setia dengan maksud penulis.
(Tulisan ini telah mengalami penyuntingan oleh Christien Yueni).

Pustaka

Munday, J. (2012). Introducing Translation Studies: Theories and Applications. Routledge.

Puspani, I. A. M., & Indrawati, N. L. K. M. (2018). Translation Procedures in Translating English Poem into Indonesian. International Journal of Applied Linguistics & English Literature, 7(6). http://dx.doi.org/10.7575/aiac.ijalel.v.7n.6p.12

Vinay, J.-P., & Darbelnet, J. (1995). Comparative Stylistics of French and English: A Methodology for Translation (J. C. Sager, Ed.; J. C. Sager, Trans.). J. Benjamins.