4 Jurus Menghadapi Klien Yang Memberikan Naskah ‘Cacat’

Oleh Christien Yueni

Jogja Literary Translation Club

Tentu kita semua pernah mengalami kejadian ini, kan? Klien mengirimkan teks untuk diterjemahkan dalam kondisi tata bahasa, ejaan, dan/atau tanda baca yang kacau balau. Kesal memang, tetapi kita harus smart ketika menghadapi jenis teks dan klien seperti ini. Nah, bagaimana cara mengatasinya tanpa menaikkan tensi kita? Berikut jurus-jurusnya:

  1. Lakukan quick assessment. Ketika klien menghubungi dan meminta jasa kita untuk menerjemahkan, kita harus pastikan ke klien bahwa kita akan melakukan quick assessment dulu terhadap teks yang akan kita terjemahkan.
  2. Kenakan extra charge. Jika teks yang akan kita terjemahkan ternyata masih dalam keadaan yang ‘cacat’ (banyak kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dsb), beritahukan ke klien bahwa mereka akan dikenakan  extra charge karena ada pekerjaan tambahan untuk membenahi naskah terlebih dahulu. Biasanya klien akan setuju, karena siapa sih yang tak ingin naskahnya menjadi lebih bagus?
  3. Perbaiki naskah sumber. Benahi naskah sesuai dengan ketentuan baku bahasa sumber. Ingat, perbaikan hanya boleh dilakukan pada tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan hal-hal mekanik lainnya, jangan sampai mengubah isi.
  4. Terjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Setelah naskah sumber diperbaiki, terjemahkan ke bahasa sasaran yang diinginkan klien.

Nah, itulah langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika klien mengirimkan naskah yang ‘cacat’ untuk diterjemahkan. Terkadang untuk penerjemahan teks akademik, ada juga klien yang meminta bantuan kita untuk mengubah format naskah sesuai dengan format jurnal yang ingin dikirim klien ke sana. Untuk itu, pastikan memberitahu klien bahwa ada extra charge pengubahan format. Kecuali kita ingin memberikan layanan tambahan untuk klien, bisa juga digratiskan. 😝😝